KARYA TULIS ILMIYAH
“SAMPAH”
Disusun Oleh :
MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI
TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing
sebagai syarat memenuhi Ujian Nasional pada :
Hari : …………………………………….
Tanggal : …………………………………….
Oleh : …………………………………….
Kepala sekolah
|
Pembimbing
|
|
Drs. Asep Nahrowi Mustaqim
|
Dra. Satinem
|
|
NIP. 196405201991031004
|
NIP. 19605252005012002
|
|
Kata Pengantar
Puji Syukur Kami
Haturkan Kehadiran Tuhan YME. Karena Dengan Karunianya Saya Dapat Menyelesaikan Kerja Ilmiah Yang
Berjudul “SAMPAH”. Sehingga Kerja Tulis Ini Dapat Selesai Tepat
Pada Waktunya.
Tugas Ini Ditunjukan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indunesia. Dan Tak Lupa Saya
Mengucapkan Terimakasih Kepada :
1.
Dr. Asep Nahrowi, selaku Kepala MTsN
Geneng.
2.
Drs. Satinem, Selaku Pembimbing dari
Pelaksanaan Karya Ilmiah ini.
3. Bapak / Ibu Guru yang saya Hormati.
Penulis Menyadari Bahwa Dalam Menyusun
Karya Tulis Ini Masih Jauh Dari Kesempurnaan. Oleh Karena Itu Penulis Sangat
Mengharapkan Kritik Dan Saran Yang Bersifat Membangun Guna Sempurnanya Karya
Tulis Ini. Penulis Berharap Semoga Karya Tulis Ini Bisa Bermanfaat Bagi Penulis
Khususnya Dan Bagi Pembaca Pada Umumnya .
Ngawi, ……………
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR
PENGESAHAN
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
A. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
B. Vickynisasi sebagai Gaya Bahasa Baru yang Negatif
C. Pengaruh gaya Bahasa Vickynisasi
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini sudah tidak
asing bagi kita.Di suatu lingkungn sekoah seringkali sebuah sekolah
mengalami permasalahan tentang kebersihan.Hal ini di sebabkan oleh para siswa
yang membuang sampah sembarangan.
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh
Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di
Negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya
kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu
diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat
yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu
terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu
penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering
dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti
sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain
dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi
barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
B. Rumusan
Masalah
Dari identifikasi masalah di atas,di rumuskan suatu
masalah yang akan di bahas dalam kary ilmiah ini yaitu :
Bagaimana cara penanggulangan sampah di sekitar kita
serta cara pengelolaan sampah tersebut agar dapat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak di capai
dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah di rumuskan.Adapun
tujuan di adakannya penelitian ini adalah :
1.
Untuk membangkitkan kesadaran kita untuk tidak membuang
sampah sembarangan.
2.
Untuk memberikan pengarahan bahwa membuang sampah pada
tempatnya itu sangat penting.
3.
Untuk mengetahui pengaruh sampah dalam kehidupan
sehari-hari.
4.
Untuk mengetahui jenis-jenis sampah
5.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sampah
6.
Untuk mengetahui cara mengolah sampah
7.
Mencoba menganalisis dan memecahkan masalah tentang
sampah.
D. Manfaat
Penelitian
1.
Penelitian ini dapat membuka wawasan kita tentang
kondisi lingkungan di sekitar kita.
2.
Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta
memperkenalkan manfaat pengolahan Sampah.
3.
Hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan bagi siswa mengenai latar belakang pengolahanSampah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
sampah
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai
dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau
dikelola dengan prosedur yang benar.Menurut kamus istilah lingkungan,sampah
adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa
atau utama dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam pembikinan
manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan.Sedangkan kata
bapak Dr.Tandjung,M.sc, sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,di buang
oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya
adalah volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung
tempat pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak
memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan
dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang
menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan,
dapat diartikan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengenai berbagai
sisi kehidupan, terutama di kota besar. Berdasarkan perkiraan,volume sampah
yang di hasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5 kg / perkapita / hari , sehingga untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki
penduduk sekitar 10 juta orang menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila
tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar tersebut akan
tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak negatif yang
ditimbulkannya seperti pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit.
Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa
meninggalkan sisa. Oleh sebab itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai
tempat pembuangan akhir (TPA).
Sampah sebagai barang yang memiliki nilai tidak
seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat
dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya.Pengolahan
sampah harus dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan
sumbernya, seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah dapat
dikurangi.
Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang
dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi
bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan
residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi.
B. Jenis
–jenis sampah
a.
Berdasarkan sumbernya
1.
Sampah
alam
2.
Sampah manusia
3.
Sampah konsumsi
b.
Berdasarkan sifatnya
1.
Sampah organic (degradable)
2.
Sampah anorganik (undegradable)
c.
Berdasarkan bentuknya
1.
Sampah padat
2.
Sampah cair
C. Prinsip
pengolahan sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan
dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4M, yaitu:
a. Mengurangi
(Reduce)
Sebisa
mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin
banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b. Menggunakan
kembali (Reuse)
Sebisa
mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).
c. Mendaur
ulang (Recycle)
Sebisa
mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua
barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi
(bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah
menjadi barang lain.
d. Mengganti
(Replace)
Teliti
barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa
dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
D. Pengolahan
Sampah
Alternatif Pengelolaan Sampah :
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh
perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan
alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan
masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani
semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah
yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi
tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi
dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru.
Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang
terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian
dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem
pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri
harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang
produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi
nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan
organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di
daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai
tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk
sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu
dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan
penggunaan.
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah
mati, akan mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke
tanah, batang atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa
makanan, dan lain sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi
kemudian hancur menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya
semula tidak dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang
unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda
organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri
dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan
manusia maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi
yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan
organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut
disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal sejak
berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos
sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga
bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi
pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Namun demikian, perkembangan teknologi industri telah
menciptakan ketergantungan pertanian terhadap pupuk kimia buatan pabrik
sehingga membuat orang melupakan kompos. Padahal kompos memiliki
keunggulan-keunggulan lain yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi,
yaitu kompos mampu:(1)Mengurangi kepekatan dan kepadatan tanah sehingga
memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam penyerapan
hara.(2)Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air sehingga tanah dapat
menyimpan air lebih ama dan mencegah terjadinya kekeringan pada
tanah.(3)Menahan erosi tanah sehingga mengurangi pencucian hara.(4)Menciptakan
kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah seperti cacing dan
mikroba tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah.
E. Cara
pengolahan sampah
Pengolahan
sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena dari sampah tersebut akan hidup
mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri,pathogen) jadi sampah harus
betul-betul dapat diolah agar tidak menimbulkan masalah.
Pengolahan
sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai pemusnahan.
Cara
pengolahan sampah adalah sebagai berikut:
1.
Pengumpulan dan pengangkutan
Pengumpulan
dan pengangkutan sampah adalah tanggung jawab msing-masing rumah tangga /
institusi penghasil sampah harus membangun tempat pembuangan dan pengumpulan
sampah, lal diangkat keTSP(tempat pembuangan sementara, lalu ketempat
pembuangan akhir).
2. Pemusnahan
dan pengolahan
Pemusnahan
dan pengolahan sampah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1.
Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah
kemudian ditimbun dalam tanah.
2.
Dibakar(incineration) yaitu membakar sampah dalam
incinerator.
3.
Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan
menjadi pupuk kompos.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai
dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau
dikelola dengan prosedur yang benar.
Jenis-jenis sampah dapat di bagi menjadi 4 yaitu :
ü
Berdasarkan sumbernya seperti :
a.
Sampah alam
b.
Sampah manusia
c.
Sampah konsumsi
ü
Berdasarkan sifatnya seperti :
a.
Sampah organic(degradable)
b.
Sampah anorganik(undegradable)
ü
Berdasarkan bentuknya seperti :
a.
Sampah padat
b.
Sampah cair
Prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan
sampah di kenal juga dengan nama 4M yaitu : mengurangi,menggunakan
kembali,mendaur ulang,dan mengganti.
Cara
pengolahan sampah dapat di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta
pemusnahan dn pengolahan.
B. Saran
Cara
pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran
dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan
yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para
perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts,B.et
al.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke dua,1994,Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta,1994.
Hhtp://id.wikipedia.org/wiki/kebersihan
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://www.google.com
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://www.google.com
No comments:
Post a Comment